Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hadiah Atau Hukuman, Satu Cara untuk Mendidik Buah Hati


Dear Bunda, Lina mau cerita perihal kegelisahan melihat banyak orang tua memberi hukuman atau hadiah untuk buah hati secara berlebihan. Padahal kita tahu hukuman dan hadiah kini tak lagi efektif untuk mendidik anak.

Bukan jamannya lagi siapa yang salah untuk kemudian dihukum. Terlebih untuk buah hati karena bisa jadi ia sebenarnya tidak melakukan kesalahan atau kenakalan. Hanya saja dari kacamataa orang tua dirasa tidak sesuai keinginan.

Untuk jangka pendek mungkin hukuman akan efektif meredam kenakalan si buah hati. Anak tidak lagi mengulang sebuah kesalahan atau kenakalan. Tapi jangan salah terdapat potensi atau bahaya yang ada di dalamnya bila terus dilakukan.

Salah satu efek paling merugikan tentu saja bila anak tidak lagi berkreasi karena takut salah dan pada akhirnya akan menerima hukuman. Yang ada kemudian anak akan pasif dan melakukan sesuatu yang yang biasa saja.

Sangat disayangkan tentunya bukan bila anak bisa tumbuh kembang optimal tapi karena dihantui rasa takut salah dan hukuman maka ia urung melakukan. Seringkali buah hati melakukan sesuatu yang dianggap nakal atau salah.

Padahal bisa jadi ia akan melakukan sesuatu atau berekspresi atas apa yang dirasakan. Buah hati tentunya butuh kesempatan dan kepercayaan bahwa ia bisa melakukan sesuaatu yang baik.

Ada juga sebagian orang tua percaya bahwa hadiah akan memaksimalkan tumbuh kembang anak. Asumsinya adalah buah hati akan berusaha optimal untuk mendapat hadiah yang diinginkan. Yang terjadi kemudian tiap saat orang tua disibukkan untuk menyiapkan hadiah untuk anak tiap kali ia sukses menyelesaikan penugasan atau bersikap baik.

Setiap penugasan harus ada hadiah atau reward yang kelak akan didapatkan. Tapi ternyata hal tersebut sama kurang baiknya layaknya hukuman.

Ia akan melakukan atau menyelesaikan tugas bila ada sesuatu yang didapat kemudian. Bila tidak ia enggan menuntaskan. Dalam hidup itu sendiri seringkali tidak semua tugas atau pekerjaan akan dibarengi hadiah.

Hadiah hendaknya diberikan hanya untuk sesuatu yang layak. Sejatinya hadiah yang cukup tepat adalah dorongan atau semangat untuk buah hati.

Menemani saat ia menyelesaikan penugasan akan jauh lebih bermanfaat. Jangan lupa berikan ucapan selamat tiap kali sukses menuntaskan apa yang dimulai.

Tak ada rumus pasti memang kapan hadiah dan hukuman harus diberikan. Kontrol orang tua untuk memastikan bahwa anak layak di hukum atau diberikan hadiah justru menjadi yang terbaik.

Dan bagi bunda yang lain biasanya memilih opsi yang mana ni untuk mendidik anak. Memberi hadiah atau hukumaan yaa, mungkin bisa sharing di kolom komentar di bawah ini.

Posting Komentar untuk "Hadiah Atau Hukuman, Satu Cara untuk Mendidik Buah Hati"