Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Kesalahan Orang Tua yang Sering Tidak Disadari Tapi Berakibat Fatal

Dalam proses mendidik anak kadang ditemukan adanya kesalahan orang tua yang sering tidak disadari. Mungkin dianggap biasa tapi ternyata berakibat fatal. Tak ingin hal itu terjadi maka ada baiknya untuk memahami lebih jauh tentang bagaimana mendidik anak yang baik dan benar.

linamuryani.com

Berkualitas tidaknya diri seseorang, berawal dari baik tidaknya pendidikan dan perlakuan orang tua. Menghindari kesalahan orang tua dalam mendidik dan berperilaku terhadap anak, meminimalisir penurunan kualitas keturunan (anak).


3 Kesalahan Orang Tua dalam Berinteraksi dengan Anak


Setidaknya ada 3 kesalahan yang umumnya dilakukan orang tua selama berinteraksi dengan anak.

Adapun ketiga kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Berbohong

Berbohong kepada anak untuk tujuan apa pun tidaklah dibenarkan. Selama tidak sangat mendesak hindarilah berkata bohong. Orang tua yang berbohong kepada anak, secara tidak langsung sedang melatih anak menjadi pribadi pembohong.

Jangan sampai, anak menganggap bohong adalah suatu hal yang biasa. Padahal dalam ajaran agama apapun itu khususnya Islam berbohong merupakan salah satu dosa besar.

Misalnya saja, ada anak remaja yang mencari tahu cara alami menghilangkan kumis. Tetangganya yang dewasa menganjurkannya menggunakan minyak kemiri. Seperti kita tahu minyak kemiri bermanfaat untuk menyuburkan rambut.

Karena percaya anak laki-laki ini menurutinya. Dia mengobrol di sekolah, dan menceritakan hal ini pada teman-temannya. Akhirnya banyak yang menggunakannya. Sungguh bohong sangat merugikan, baik diri sendiri maupun orang lain.

Upayakan ketika berucap sesuatu pada anak benar-benar ditepati. Itu akan sangat berbekas di hati dan pikiran anak.

Sebagai contoh ketika ayah bunda berjanji akan membelikan anak hadiah ketika peringkat satu. Jika di sekolah anak mampu meraihnya, janji tersebut harus ditepati.

2. Menakut-nakuti

Menakut-nakuti salah satu kesalahan orang tua dalam mendidik anak yang banyak dilakukan. Misalnya ketika malam hari anak ingin bermain di luar. Orang tua menakut-nakuti anak dengan adanya hantu. Seperti  ada sundel bolong, memedi dan lain sebagainya.

Jangan sampai anak menjadi takut suasana gelap karena kebohongan ini. Pikiran anak pun bisa diliputi ketakutan setiap saat.

Ini sangat bertentangan dengan pendidikan, khususnya ketauhidan. Di masa anak-anak seharusnya kita bisa mengajarkan ketauhidan dengan baik.

Sering kita dengar, belajar di waktu kecil seperti mengukir di atas batu. Belajar waktu dewasa seperti mengukir di atas air. Manfaatkan momen ini sebaik mungkin, sehingga bisa tertanam kuat di hati dan pikirannya.

Menakut-nakuti juga sering dilakukan orang tua pada profesi tertentu. Terutama saat anak menangis. Orang tua banyak yang mengatakan, diam ada dokter nanti disuntik atau ada polisi nanti ditangkap.

Disadari atau tidak, jika hal itu dilakukan kita sedang menanamkan ketakutan anak terhadap profesi tertentu. Akibatnya ketika bertemu dokter atau polisi akan merasakan ketakutan yang tidak perlu.

Baca juga: Cara Menenangkan Anak Menangis dengan Mudah

3. Melarang Suatu Aktivitas

Kreativitas akan membuat seseorang memiliki nilai dan keunikannya tersendiri. Hal ini lah yang kemudian akan membuatnya lebih mudah untuk berhasil. Baik dalam hal belajar maupun yang lainnya.

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi orang sukses. Namun banyak yang tidak menyadari kesalahan yang dilakukannya.

Beberapa orang tua banyak yang melarang aktivitas anak, padahal itu positif. Contohnya ketika anak mencoret-coret, atau terus-terusan menggambar di buku.

Hanya dengan alasan cepat habis. Orang tua banyak yang melarang aktivitas menyenangkan ini. Padahal dampaknya sangat besar, terutama dalam hal kreativitas anak.

Saya sering membuktikan hal ini. Ketika anak mengambil buku dan berbagai barang lainnya di rak. Di awal anak terkesan membuat berantak isi rak tersebut. Sesekali ia juga menaruh buku tersebut di lantai.

Saya hanya menontonnya. Ternyata kemudian anak menaruh buku dan barang lainnya ke rak berbeda. Selain rapi juga bertanggung jawab. Ketika ada barang jatuh ke lantai, ia mengambil dan menatanya.

Baca juga: Cara Agar Anak Mudah Diarahkan dengan Mudah

Memang hasilnya tak sempurna tapi itu bikin saya bahagia karena anak telah belajar dengan baik. Setidaknya ini membuktikan bahwa anak sudah memiliki pemikirannya sendiri. Padahal anak saya, saat itu baru berusia 3 tahun. Bagaimana dengan yang usianya lebih?

Otak adalah maha komputernya manusia. Ia akan semakin berkualitas dengan seringnya dilatih. Selain dari luar melalui belajar dengan orang dewasa, cara melatih otak anak adalah dengan membiarkan kreativitasnya berkembang.

Jadi sudah tahu ya kalau 3 hal diatas bisa jadi kesalahan orang tua yang sering dilakukan. Bahkan saya sekalipun mungkin beberapa kali masih melakukan kesalahan.

Posting Komentar untuk "3 Kesalahan Orang Tua yang Sering Tidak Disadari Tapi Berakibat Fatal"