Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2 Cara Menenangkan Anak Menangis dengan Mudah

Cara menenangkan anak menangis tentu harus dipahami para orang tua. Penanganan yang kurang tepat tentu berdampak tidak baik pada tumbuh kembang anak.
linamuryani.com
Kita semua pasti sering melihat penanganan orang tua yang berbeda-beda. Mulai dari mereka yang kelembutan hingga yang menggunakan ketegasan atau cenderung keras.

Tangisan anak memang sering membuat panik. Bukan hanya orang tua bahkan orang-orang di sekitar. Banyak orang yang ingin cepat merespon, terlebih orang tuanya.

Kenapa Anak Menangis?

Sebelum membahas cara menenangkan anak menangis, kita harus paham terlebih dahulu penyebabnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menangis, salah satunya sebagai upaya mengenal emosinya.

Baca juga: Cara Agar Anak Mudah Diarahkan Orang Tua

Anak-anak balita misalnya. Menangis tidak selalu identik dengan kesedihan. Takut, marah, frustasi, cemas, bingung hingga bahagia. Semua perasaan tersebut dapat membuat anak menangis.

Kedekatan Bisa Memudahkan Menenangkan Anak

Belajar dari pengalaman, ketika anak saya masih berusia bawah tiga tahun atau batita. Kedekatan orang tua dengan anak, sangat memudahkan menenangkannya.

Banyak kejadian dialami anak, mulai dari terbentur tembok hingga terpeleset di kamar mandi. Saya yang melihatnya sangat kasihan, sebab tentu itu terasa sakit.

Anak memang menangis, herannya ia langsung terdiam ketika langsung saya gendong. Seakan lupa akan peristiwa jatuh dan rasa sakitnya. Di sini saya menyimpulkan, anak membutuhkan ketenangan.

Ada beberapa kasus anak menangis. Pada dasarnya ia sedang berusaha untuk mengenal dan mengelola emosinya dengan baik. Penanganan yang keliru, akan membuat anak tidak maksimal dalam mengenalinya.

2 Cara Menenangkan Anak Menangis

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika anak menangis, diantaranya dengan kata-kata dan tindakan. Lebih jelasnya mari kita bahas satu-persatu:

1. Menenangkan Anak dengan Tindakan

Bagi anak-anak berusia balita atau yang masih berusia batita hal ini tentu sangat mudah. Hanya dengan pelukan anak berhenti menangis. Pelukan akan membuatnya tenang.

Namun jika anak tidak berhenti menangis, saya juga merasa cemas. Sebab kemungkinan ada faktor lain selain emosinya. Contohnya karena sakit. Baik karena penyakit maupun digigit serangga.

Saat ini terjadi, kita harus bisa benar-benar memahaminya. Terutama jika anak belum bisa berbicara. Saya pribadi biasanya akan mengecek pada tubuhnya, memeriksa barangkali ada luka atau bekas gigitan serangga.

Cara berikutnya dengan menunjukkan suatu hal yang berada di atas. Baik itu burung maupun cicak yang ada di tembok. Jika memang tidak ada masalah, dengan hal ini biasanya akan membuat anak langsung berhenti menangis.

Biarkan Anak Meluapkan Emosinya

Ketika anak sudah bisa berbicara, dan mengungkapkan apa yang ia inginkan. Ketika keinginannya tidak dipenuhi anak biasanya akan menangis dengan keras, dan bisa lama.

Sebaiknya jangan memarahi anak, atau membujuknya dengan sesuatu. Biarkan saja, supaya dia bisa berlatih mengenal dan mengontrol emosinya. Ini merupakan salah satu cara mendidik yang baik.

Baca juga: Cara Mendidik Anak agar Tumbuh dan Berkembang Sangat Pesat

Terlihat kejam bagi yang melihat, bahkan mungkin akan timbul rasa tidak tega. Namun jika tidak begitu, anak akan tumbuh menjadi pribadi manja. Mengandalkan orang tua, hingga menganggap menangis solusi terbaik untuk mengatasi masalah.

Cara ini, bukan hanya membuatnya mengenal dan melatih emosi. Anak juga akan terbiasa mampu mengatasi masalahnya sendiri.

2. Menenangkan Dengan Ucapan

Kata-kata merupakan solusi terbaik untuk menenangkan anak. Namun sekali lagi, semuanya harus tepat. Kata-kata yang keliru justru bisa membuat menangis semakin kencang.

Banyak orang tua yang mengatakan jangan menangis. Selembut apa pun kata-kata bunda, itu tetap kurang tepat.

Kata-kata berhenti atau jangan menangis, dapat membuat anak merasa bila orang tua tidak memahami apa yang ia rasakan.

Sebelum berusaha menenangkan anak, pastikan perasaan bunda sedang tenang. Bila perlu tarik napas perlahan. Kecemasan, frustasi, marah, dan lainnya justru akan membuat anak merasa tidak nyaman.

Ada banyak cara menenangkan anak menangis. Selain bisa membaca, bunda juga bisa menanyakan langsung pada ahlinya. Baik dokter maupun psikolog anak. Memahami anak dengan baik, akan membuat kita lebih mudah mengarahkannya.

Paling mudah tentu saja dengan menunjukkan rasa empati bila kita ada di posisi mereka. Tak mudah memang tapi itu bisa dilatih pelan-pelan.

12 komentar untuk "2 Cara Menenangkan Anak Menangis dengan Mudah"

  1. Erysha itu ya mu marah atau nangis, redanya cuma dengan pelukan aku aja atau pelukan ayahnya hahaha 😂. Biasanya aku peluk sambil aku namai emosinya dan dengerin dia ngungkapin unek-uneknya biar dianya lega. Tapi emang semudah itu ya nenangin anak lagi nangis atau kesel hihihi 😂

    BalasHapus
  2. Menarik sekali artikelnya mbak. Apalagi untuk orang tua baru. Karena biasanya, pasti bingung menghadapi anak pertama. Kalau aku sendiri juga masih bingung saat menghadapi keponakan. Mana nggak punya adik lagi. Kurang pengalaman. hehe

    BalasHapus
  3. Kadang memang anak perlu ditenangkan dulu, ya, Mbak. Memeluk anak juga ampuh kalau saya. Elus kepalanya terus kasih pengertian dengan ucapan, alhamdulillah mereda tangisnya.

    BalasHapus
  4. Makasih banyak atas sharingnya mbak. Bermanfaat banget. Sedikit tambahan kata guru saya, menenangkan anak juga bisa dengan menarik perasaan negatifnya.

    BalasHapus
  5. Wahh tipsnya sangat menarik dan bermanfaat mbak, thx for sharing ya

    BalasHapus
  6. Bener banget, yg pertama anak harus bisa meluapkan emosinya dengan tangisan dan yang kedua sebagai orang tua harus bisa menenangkan dengan ucapan yang manis, tidak perlu bentak bentak ya

    BalasHapus
  7. Saya menenangkan anak dengan pelukan mbak, soalnya kalau dicuekin kasihan banget hehe. Memang butuh kesabaran apalagi di masa pertumbuhannya.

    BalasHapus
  8. Benar banget, menenangkan anak nangis tuh butuh ilmu juga. Jangan sampai kita salah mengartikan tangisan mereka. Tangisan itu kan salah satu cara mereka berkomunikasi. Intinya kitanya harus jauh lebih cerdas dan sabar ketika anak menangis.

    BalasHapus
  9. Aku kalau anakku nangis aku liat dulu penyebabnya, kalau tantrum karena nuntut sesuatu kubiarin aja sampai dia capek sendiri hehe

    BalasHapus
  10. Anakku sering tantrum dua-duanya di tempat umum, kalau udah gini, saya stress dan bingung apalagi kalau nggak ada yang jagain, ternyata setelah dites, si sulung ADHD dan memang tidak bisa kontrol emosinya

    BalasHapus
  11. iya mbak pada dasarnya mereka menangis pasti ada tujuan. yang paling penting, ortu tau apa tujuan anak menangis, apakah memang ada yang sakit atau caper ajah :D

    BalasHapus
  12. menghadapi anak yang menangis apalagi kalau nangisnya lama itu lumayan bikin frustrasi emaknya, ya, mbak. salah-salah ibunya malah jadi emosi kalau nggak sabar. he

    BalasHapus