Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali Penipuan Social Engineering yang Mengatasnamakan Bank

Sebagai seorang ibu-ibu saya itu seringkali merasa prihatin melihat banyaknya penipuan social engineering. Dan mayoritas yang menjadi korban adalah ibu-ibu rumah tangga.

 

social engineering
lynix.id

Kami, ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan lebih karena hanya menerima uang dari suami harus menerima kenyataan bila uang yang ada di rekening diambil pihak tidak bertanggung jawab. Tak ingin kejadian serupa terulang tentu harus ada gerakan untuk membantu dan menyadarkan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah social engineering.

Fakta banyaknya korban akan terlihat begitu jelas di sosial media. Terutama di sosial media yang bernama twitter, dimana banyak orang bercerita atau speak up usai terkena social engineering.

Kenali apa itu Social Engineering

Social engineering secara sederhana dapat dikatakan sebagai kegiatan memanipulasi alam bawah sadar seseorang. Mereka yang terkena metode ini bila tidak sadar akan memberikan informasi penting yang kemudian akan disalahgunakan. 

Dalam praktiknya mereka seringkali menggunakan taktik psikologis. Dimana seseorang akan dihadapkan pada kondisi terdesak dan untuk lepas harus memberikan informasi (penting) yang berkaitan dengan data diri. 

Yang termasuk dalam data penting dalam kaitan penipuan perbankan ini antara lain tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor kartu ATM, pin ATM, nomor VCT dan sejenisnya. Menjadi penting kiranya untuk setiap orang bisa menjaga informasi tersebut.

Cara Kerja Penipuan Paling Populer

Penipuan dengan teknik ini paling umum akan ditemukan pada 3 hal dibawah ini: 

1. Telepon Palsu

Pernah mendapat telpon dari petugas bank dan meminta data diri pengguna dengan alasan melakukan verifikasi. Bila iya maka bisa dipastikan ini adalah penipuan. 

Hal ini jelas, dalam praktiknya petugas tidak pernah menghubungi dan meminta data diri. Kita sebagai nasabahlah yang harus menghubungi bank di nomor resmi mereka. Dan tidak ada cerita mereka minta nomor PIN ATM dan sejenisnya.

2. SMS/Email Phishing

Diantara kita mungkin ada yang pernah mendapat pesan via sms atau email yang menyatakan menang akan suatu undian yang diadakan bank. Padahal bila ditelusuri belum tentu memiliki rekening di bank tersebut. 

Mereka yang percaya pada umumnya akan mengklik suatu tautan dan memberikan informasi yang diinginkan penipu. Bila ini sampai terjadi maka bisa dipastikan dalam hitungan menit dana akan terkuras.

3. Website Palsu

Selanjutnya penipuan yang populer akan nampak dari adanya website palsu. Semisal untuk website bank BRI adalah www.bri.co.id tapi yang mereka gunakan adalah www.bri.blogspot.co.id. 

Seolah sangat mirip ada 3 huruf BRI tapi bila dicermati seksama tentu menjadi sesuatu yang beda. Yang asli menggunakan domain profesional dan yang satu menggunakan domain gratisan.

Kenali Tanda-tanda Penipuan

Apabila Anda sudah tahu penipu pada umumnya menggunakan 3 jalur penipuan (telpon, sms/email, website palsu) maka saatnya kenali tanda-tanda penipuan. Secara sederhana maka akan nampak tanda-tanda berikut ini: 

1. Permintaan Informasi Pribadi

Seperti yang sudah disinggung di atas pada umumnya mereka akan meminta informasi pribadi untuk akses atau ambil alih akun. Menjadi penting untuk senantiasa menjaga data-data tersebut.   

2. Tawaran yang Terlalu Bagus

Perlu menjadi perhatian bila tiba-tiba ada tawaran yang menggiurkan tanpa suatu alasan yang jelas. Bisa hampir dipastikan itu adalah modus penipuan. 

Paling umum tentu saja memenangkan hadiah undian bulanan. Hadiah didapat pun tidak kaleng-kaleng karena bisa berupa motor hingga mobil.

3. Tekanan untuk Bertindak Cepat

Selanjutnya indikasi dalam proses penipuan adalah adanya tekanan untuk bergerak cepat. Semisal ada kalimat bila tidak segera diproses maka hadiah akan hangus. 

Bila itu muncul maka fiks bisa dikatakan sebagai penipuan. Tidak mungkin bila Anda memenangkan undian dari bank harus diproses saat itu juga tapi pihak bank akan memberi kelonggaran hingga beberapa hari / minggu untuk memproses hadiah.

Cara Melindungi Diri dari Penipuan

Ketika Anda sudah mengetahui tanda-tanda/gejala adanya penipuan maka saatnya lindungi diri. Menjadi ekstra waspada dan mawas diri menjadi sebuah keharusan dan berikut apa yang bisa dilakukan: 

1. Jangan Memberikan Informasi Pribadi

Hal pertama yang harus ditekankan adalah menjaga informasi pribadi yang ada dan jangan memberikan pada siapapun. Terlebih bila permintaan itu hanya berasal dari telpon, sms, wa atau email. Penting pula hanya melakukan konfirmasi ke nomor yang tertera pada situs resmi atau kartu (debit/kredit) dimiliki. 

2. Verifikasi Identitas

Hal pertama ketika memiliki sebuah akun lakukan verifikasi. Dan jangan lupa bila menggunakan aplikasi di smartphone untuk melakukan verifikasi 2 faktor untuk memberi dukungan keamanan lebih. 

3. Periksa URL Situs Web

Apabila mengakses sebuah situs atau web perhatikan keaslianya. Mulai dari adanya SSL yang terlihat adanya https:// bukan http:// dan ikon gembok hijau yang menyala. Selain itu perhatikan apakah terlihat profesional atau abal-abal. 

4. Gunakan Aplikasi Resmi

Saat hendak download aplikasi dari hape pastikan hanya download di Play Store maupun App Store. Pastikan tidak menggunakan link download yang diberikan orang lain. 

5. Waspadai Permintaan Mendesak

Ketika Anda mendapati telpon dan ada permintaan yang memaksa ada baiknya segera tutup. Tidak perlu mencari informasi lebih lanjut karena mereka bisa saja mengoptimalkan social engineering untuk memaksa Anda memberikan informasi diminta. 

Saatnya berani #BilangAjaGa bila ada sesuatu yang dirasa tidak nyaman. Salah satu tindakan preventif yang bisa dilakukan tentu saja dengan memasang alat deteksi penelpon asing bisa berupa getcontact, true caller dan lain-lain  

6. Edukasi Diri dan Keluarga

Informasi terkait penipuan ini jangan hanya menjadi konsumsi pribadi. Tapi ada baiknya juga disampaikan ke orang terdekat. 

Jangan sampai Anda cukup cakap mewaspadai dan yang terkena justru pasangan atau saudara. Perkembangan teknologi membuat siapa saja menjadi lebih mudah berbuat jahat dan harus diantisipasi sedini mungkin.

Bank BRI sebagai salah satu bank terbesar dan terbaik di Indonesia pun senantiasa memberikan edukasi kepada nasabah melalui https://bri.co.id/briedukasi. Upaya preventif yang senantiasa dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan nasabah. 

Bank BRI terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dengan tetap memperhatikan kualitas keamanan. Menjadikan BUMN ini #MemberiMaknaIndonesia secara utuh dan penuh.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Penipuan?

Selanjutnya bila Anda telah benar-benar menjadi korban penipuan maka jangan berdiam diri. Sesegera mungkin melakukan beberapa tindakan ini untuk mencegah kerugian yang lebih parah: 

Hal pertama yang harus dilakukan adalah segera menghubungi bank dan ceritakan telah terjadi tindak pidana penipuan. Segera lakukan blokir rekening dan kartu agar tidak disalahgunakan.

Bila urusan dengan bank sudah selesai maka ada baiknya minta surat pengantar untuk membuat laporan ke kepolisian agar ditindaklanjuti. Jangan sampai kemudian pelaku penipuan merasa jumawa dan bebas melakukan penipuan ke korban-korban lainnya.

Diakhir kalimat, paling penting untuk lebih berhati-hati dan waspada ketika dihubungi oleh pihak asing. Senantiasa sadar ada informasi yang tidak bisa dibagikan kepada orang lain.


Posting Komentar untuk "Kenali Penipuan Social Engineering yang Mengatasnamakan Bank"