Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tak Ada Kata Terlambat, Kita Pasti bisa Mandiri Secara Finansial

Beberapa tahun yang lalu bisa jadi saya masih absurd memahami konsep apa itu mandiri secara finansial. Disaat masuk ibu kota dan mau tidak mau harus berjibaku dengan ganasnya jalanan.

mandiri secara finansial
linamuryani.com

Namun kini seiring berjalannya waktu saya mulai memahami apa itu mandiri secara finansial dan bagaimana bisa meraihnya. Mandiri secara finansial jangan pernah didefinisikan bahwa kita telah memiliki penghasilan yang fantastis.

Tidak harus seperti itu karena paling penting adalah tata kelola finansial yang sehat. Dikatakan sehat itu jauh dari kata besar pasak daripada tiang. 

Atau dalam bahasa sederhana pengeluaran harus lebih sedikit daripada pendapatan. Dengan demikian pastinya kita akan miliki saving atau tabungan.

Mengingat uang itu adalah satu benda yang wujudnya sangat liquid dan mudah mencair maka siapapun harus bisa menjaganya dengan baik. Selain itu uang itu sejatinya bisa mengikuti kondisi selama ada komitmen.

Lain cerita bagi mereka yang tidak memiliki komitmen dan mengalokasikan pendapatan pada pos-pos pokok. Yang ada kemudian jebol semua bagian, tagihan terus berjalan dan bingung harus menutup mulai dari sisi mana.

Ibu Rumah Tangga pun Bisa Menghasilkan

Dalam beberapa waktu ini trending di lini masa. Bagaimana seseorang yang diduga bisa memiliki uang yang cukup banyak dan ujung-ujungnya dikaitkan dengan babi ngepet.

Orang yang masih berpikir demikian bisa jadi ia mainnya kurang jauh. Ia tak pernah tahu kini ada ibu rumah tangga yang nyambi menjadi blogger.

Urusan mengurus anak dan suami beres dan selebihnya menggunakan waktu untuk mendapat penghasilan di rumah. Berbekal kemampuan menulis dan bermain sosial media maka ibu rumah tangga pun bisa menghasilkan.

Tak terkecuali saya, yang sebelumnya bekerja dan pada tahun 2016 memutuskan menikah. Setelah itu resign dan fokus mengurus rumah tangga.

Beruntung suami adalah salah seorang blogger yang cukup lama “nyambi” mencari pendapatan diluar pekerjaan sehari-hari sebagai human capital. Pelan tapi pasti yang sebelumnya saya buta dunia tulis menulis pun terpengaruh.

Menurutnya menulis bukan hanya cara untuk bertahan hidup karena menghasilkan. Menulis adalah proses belajar tanpa henti karena tanpa belajar “membaca” maka dipastikan tidak akan bisa menulis.

Kini menjadi blogger pun bukan hanya sampingan karena efek baik yang ada benar-benar dirasakan. Efek baik ini bukan hanya secara finansial tapi juga secara kematangan dan jaringan.

Saya yang pernah cuma melihat pun pada akhirnya ikut terjun langsung. Bagaimana mencipta konten meski hanya sebatas cerita ibu rumah tangga dan serba serbinya.

Tulisan yang saya buat pun bisa jadi jauh dari kata berbobot karena tanpa literasi atau studi mendalam. Hampir semua tulisan adalah curahan hati dan pikiran, apa yang saya rasakan, apa yang menjadi kegelisahan maka akan saya tuangkan.

Kini hampir 5 tahun saya menjadi ibu rumah tangga sekaligus nara blog dan tergabung dalam FWD Blogger Squad. Kami semua para perempuan dibekali wawasan dan pengetahuan khususnya literasi keuangan agar lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Bila sebelumnya saya lebih banyak menulis di Kanal Jogja maka kini suami telah menyiapkan blog atas nama saya sendiri. Linamuryani.com sengaja dipilih sebagai representasi atas diri saya. Baik itu sebagai seorang istri, seorang ibu dan pastinya sebagai seorang perempuan.

Dari kegiatan ini pula saya bisa menjadi wanita yang mandiri secara finansial, hal ini bisa dibuktikan melalui:

1. Memiliki Penghasilan

Bukannya sombong tapi kemajuan teknologi berdampak dalam semua aspek kehidupan. Pun saya yang dulu memilih kehilangan penghasilan kini bisa kembali memiliki pendapatan.

Coba kalau pandemi tidak masuk tanah air dan banyak event di luar sana. Satu hari bisa jadi ada 3 tempat saya datangi.

Satu pekerjaan yang menyenangkan pastinya, reportase on the spot dimana saya memiliki kesempatan langsung datang ke lokasi dan kemudian menuliskannya. Kini dengan adanya pandemi maka event offline sudah ditiadakan dan berganti ke online.

2. Memiliki Tabungan

Bukan hanya memiliki penghasilan, sebagai ibu rumah tangga saya pun bisa memiliki tabungan. Tidak saja hanya bersumber dari dana yang disetor suami tapi juga berasal dari pendapatan pribadi.

Tidak harus banyak tapi tabungan kini menjadi satu kebutuhan pokok karena kita tidak pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi dikemudian hari. Paling penting adalah konsisten menyisihkan sebagian pendapatan.

3. Memiliki Proteksi Diri atau Asuransi

Asuransi bagi saya kini bukan hal baru, meski jujur mungkin dulu sebelum bekerja kurang peduli dengan yang namanya asuransi. Tapi kini ketika kita hidup di serba ketidakpastian maka asuransi adalah sebuah kebutuhan pokok.

Satu alat atau proteksi diri bila suatu saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dengan demikian bila kejadian buruk itu terjadi tidak akan langsung “drop” secara finansial.

Saat ini produk asuransi begitu banyak. Dan diantara sekian banyak produk yang ada pastinya ada FWD Insurance yang bisa menjadi pilihan utama.

Asuransi Bebas Handal ini bisa didapat dengan membeli secara online. Tanpa ribet dan tanpa berkas ini itu. Cukup download FWD Max dan semua bisa dilakukan di rumah karena pembelian bisa via online.

Salah satu produk asuransi terbaik dari FWD tentu saja asuransi syariah. Mereka memberikan manfaat khusus Covid-19 tanpa tambahan bagi nasabah aktif maupun mereka yang baru join dari 1 hingga 30 April 2021. 

Berbagai informasi menarik terkait dengan FWD Insurance juga dapat dilihat di instagram FWD maupun situs mereka. Jangan biarkan itu semua lewat begitu saja.   

Tak cukup 3 hal diatas, kini dalam waktu dekat saya dan suami juga tengah menyiapkan produk tambahan agar mandiri secara finansial itu benar-benar terasa. Produk saya maksud antara lain:

1. Dana Pendidikan Anak

Kita tahu sama tahu kedepan biaya pendidikan akan terus meningkat. Oleh karena itu menjadi penting bagi setiap keluarga miliki dana pendidikan anak.

Alokasi khusus ini akan digunakan untuk memastikan buah hati bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Tak ada alasan untuk mengatakan tidak karena pendidikan adalah hal utama.

2. Investasi

Menurut saya secara pribadi satu tingkatan yang lebih baik dari menabung adalah investasi. Artinya bila seseorang ingin naik kelas maka ia harus investasi.

Jangan berpikir sempit tentang investasi atau hanya sebatas beli saham, valas atau emas. Dalam bahasa yang lebih luas investasi dapat dikatakan sebagai upaya mendapat penghasilan tanpa harus bekerja keras tapi lebih pada kerja cerdas. 

3. Dana Pensiun

Setiap orang pastinya ingin adanya ketercukupan dana hingga tua nanti. Artinya dari saat ini sudah mulai harus dipikirkan dana pensiun.

Jangan pula beranggapan pensiun itu harus usia 55 tahun. Faktanya ada beberapa anak muda yang usianya dibawah 40 menyatakan pensiun. Mereka yang bisa menyatakan hal ini pastinya miliki kemandirian finansial yang sangat baik.

Atau dalam bahasa sederhana kekayaan mereka tak akan habis hingga 7 turunan. Mungkin terlihat seperti mimpi tapi faktanya ada yang bisa mewujudkannya.

Dan semoga kita adalah salah satunya, bukan hanya sebagai perempuan yang mandiri secara finansial tapi juga memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

 

Posting Komentar untuk "Tak Ada Kata Terlambat, Kita Pasti bisa Mandiri Secara Finansial"