Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bakmi Senthong, Tak Hanya Manjakan Lidah dan Perut Tapi Juga Mata

Sebagai perempuan yang doyan kuliner, beruntung sekali saya yang berada di Jogja. Bagaimana tidak, kota ini seolah tak habis dengan apa yang namanya surga kuliner dan yang paling gres tentu saja Bakmi Senthong.

bakmi senthong jogja
linamuryani.com

Dari namanya mungkin kita sudah menduga bahwa menu yang disajikan identik dengan Jogja. Dan benar saja, semua yang ada di tempat makan dengan konsep atau arsitektur Jawa ini identik dengan Jogja dan tepatnya tak jauh dengan bakmi Jowo dan “sekitarnya.”

Maklum saja, semua hal berkaitan dengan bakmi enak bisa ditemukan di tempat ini. Sedikit melenceng dan menjadi bintang lainnya ada tongseng ayam.

Agak mainstream tentunya manakala tongseng identik dengan daging kambing. Namun beda dengan Bakmi Senthong yang suguhkan daging ayam segar.

Bisa jadi karena dalam dunia perbakmian jawa identik dengan ayam. Tak mau repot maka ayamlah yang digunakan.

Bakmi Senthong yang Iconik

Bila bakmi Jawa biasanya dihidangkan dalam warung sederhana atau tempat ala kadarnya semisal kaki lima maka yang ini tidak demikian. Bagaimana bakmi Jawa bisa naik kelas dan bisa dinikmati dalam bangunan megah.

Layaknya priyayi, bagaimana mereka bisa duduk di Senthong dan menikmati makan malam. Sembari menikmati malam dan bercengkrama dengan seluruh anggota keluarga maupun kerabat dekat.

Atau bisa juga dengan sahabat atau kolega bisnis. Di mana Bakmi Senthong ini miliki ruang yang cukup luas dan bisa menampung tamu hingga belasan.

Berbagai infrastruktur yang ada pun cukup memadai dan siap menyambut tamu sesuai dengan standar protokol kesehatan. Dengan demikan memberi rasa aman dan nyaman kepada seluruh pengunjung yang ada.

Aneka Menu Khas Jogja ada di Sini

Sesuai dengan namanya yang mengusung nama Bakmi Senthong. Maka dapat disimpulkan bahwa tempat ini adalah surganya bakmi dimana ada berbagai varian bakmi bisa ditemukan.

Benar saja, saat berkunjung maka kita bisa temukan Bakmi Kuning (Godhog/Goreng), Bakmi Campur (Godhog/Goreng), Bihun (Godhog/Goreng), Mie Lethek (Godhog/Goreng), Mides (Mie Pedhes), Nasi Goreng dan Tongseng Ayam.

Benar semua menu wajib coba tapi bagi saya pribadi tentu saja bakmi campur dan tongseng ayam tetap favorit. Menggunakan bumbu rempah dan diracik secara personal membuat rasa semakin beda.

Ada baiknya setiap kali datang langsung memesan menu karena proses memasak cukup panjang. Terlebih bila terjadi antrean panjang maka sabar itu harus dijunjung tinggi.

Untuk saat ini jam operasional dari Bakmi Senthong mulai pukul 16.00 WIB dan tutup pada pukul 23.00 WIB. Pas bukan sebagai tempat jujugan kuliner malam di Jogja.

Tempatnya pun cukup strategis dimana berada tidak jauh dari Kraton Jogja. Persisnya ada di Jalan MT. Haryono No 9, Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Jogja.

Atau kalau dari Plengkung Gading bisa ambil kanan. Sementara itu bila dari Jokteng Barat bisa ambil kiri dan akan ditemukan bangunan Joglo berusia puluhan tahun.

Untuk harganya pun relatif terjangkau. Di mana untuk satu porsi tongseng ayam cukup merogoh kocek Rp 15.000,- dan untuk bakmi atau nasi goreng dikenakan Rp 18.000,-.

Murah bukan, apalagi untuk pengalaman tak terlupakan. Menikmati sajian lezat di pusat kota di tempat iconik yang Jogja banget.

Posting Komentar untuk "Bakmi Senthong, Tak Hanya Manjakan Lidah dan Perut Tapi Juga Mata"