Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saatnya Bersama Bergerak Berdaya untuk Bumiku Versi Ibu Rumah Tangga

Jogja dalam beberapa hari terakhir terasa jauh lebih panas dari biasanya. Tercatat suhu tertinggi mencapai 35 derajat celcius. Hal ini tentu bukan saja karena matahari berada persis di atas Jogja lebih dari itu ada faktor alam yang sudah tidak seperti dulu.

Bersama Bergerak Berdaya untuk Bumiku
linamuryani.com

Saya katakan sudah tidak seperti dulu karena selain ada cuaca terik saat hujan terjadi banjir dibeberapa titik. Bukan banjir parah yang menimbulkan korban jiwa tapi lebih sebagai suatu fenomena langka.

Dalam beberapa tahun terakhir, di Jogja baik itu ring road utara maupun selatan tidak pernah terjadi banjir. Namun kali ini genangan yang cukup tinggi muncul dan membuat kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati.

Tak hanya itu saja, kabar tanah longsor pun bermunculan. Dikutip dari Kompas.com, selama satu pekan antara tanggal 12 hingga 17 Februari 2023 terjadi 116 kejadian bencana alam di Gunungkidul. Satu hal yang dulu bisa jadi sangat tidak mungkin terjadi. 

Semua itu tentu menjadi ‘pepeling’ atau pengingat bagi kita semua. Sebagai manusia yang menghuni bumi harus lebih bijak.

Jangan sampai bencana demi bencana bermunculan. Bisa jadi kelak kita yang akan menjadi korban. Atau yang lebih parah justru anak cucu kita kelak yang akan merasakan bencana. Semua itu tentu ulah manusia yang tidak mampu menjaga keseimbangan bumi seisinya.

Saatnya Bergerak dan Jaga Keseimbangan Bumi

Tak ada kata terlambat, tentu ada berbagai macam upaya yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan keseimbangan alam semesta. Bukan untuk kita saja tapi untuk anak cucu kita kelak.

Bantu mereka untuk dapat merasakan alam yang asri, sungai yang bening dan tentu saja malam yang dingin dengan suara jangkrik dan kodok. Menjadi penanda bahwa equilibrium alam semesta kian terjaga.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Bergerak mulai dari ruang paling kecil, dari diri sendiri, keluarga dan terus pada lingkaran yang lebih besar.

Langkah Kecil dan Nyata yang Bisa Dilakukan

Sebagai ibu rumah tangga, saya pun bisa memberikan kontribusi positif untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Tidak perlu bicara muluk-muluk dengan melakukan penghijauan lahan gundul atau mengembalikan wilayah tandus menjadi subur.

Namun bisa mulai melakukan hal baik di rumah dan sekitarnya. Beberapa kegiatan tersebut antara lain:

1. Belanja Menggunakan Tas Dari Rumah

Terlihat sangat sederhana memang tapi bila ini dilakukan tentu akan berdampak dalam upaya kurangi sampah plastik. Mungkin para ibu bila cermat dalam sekali belanja kebutuhan harian setidaknya akan mendapat 5 kantong plastik.

Jumlah itu akan terus bertambah karena kegiatan belanja adalah kebutuhan wajib. Bila dalam waktu 3 hari sekali belanja maka dalam satu bulan setidaknya akan terkumpul 50 kantong plastik. Cukup banyak bukan potensi sampah dikurangi dengan membawa tas dari rumah saat belanja.

2. Ke Pasar Menggunakan Sepeda Kayuh

Berhubung jarak dari rumah ke pasar tidak lebih dari 1 kilometer maka pergi dengan sepeda adalah jawaban terbaik. Selain lebih bisa hemat ongkos karena tidak perlu beli bensin tentu akan mengurangi polusi udara.

Pencemaran udara berlebih akan membuat efek rumah kaca tidak sebagaimana mestinya. Salah satu dampak paling dirasakan tentu sengatan matahari kian terasa.

Kegiatan ini tentu akan membuat tubuh lebih sehat. Cocok bagi mereka yang jarang olahraga dan bersepeda adalah pengganti terbaik. 

3. Pilih Kemasan Organik

Saat ada di pasar ada banyak pilihan, tak terkecuali kemasan akan produk dipilih. Diantara sekian banyak kemasan plastik masih ada kemasan daun dan produk yang berasal dari alam.

Soal harga produk ini pun relatif lebih murah dan aman. Sebagai contoh mereka yang menggunakan kemasan daun untuk produk tempe adalah pengrajin kecil.

Bahan dibuat dengan cara sederhana tanpa bahan kimia. Selain membantu mereka tentu produk ini akan lebih baik untuk tubuh.

4. Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Satu penyakit yang bisa jadi paling mudah ditemukan adalah membuang sampah sembarangan. Padahal kegiatan ini yang paling berdampak dan mematikan.

Seperti kita tahu, bencana banjir paling banyak dikarenakan adanya sumbatan sampah. Kalau tidak mulai dari diri sendiri lantas harus mulai dari siapa.

Berharap satu sama lain saling menjaga bahwa sampah harus dikondisikan. Beruntung ada tukang sampah langganan dimana sampah yang ada cukup dipisahkan dalam wadah berbeda dan kemudian mereka akan mengolah sesuai jenisnya.

5. Kurangi Belanja Online

Kegiatan nomor 5 ini tentu paling disuka para perempuan. Namun ada baiknya kurangi kegiatan ini.

Selain menggerus keuangan keluarga dampak lain yang muncul adalah adanya sampah yang datang ke rumah. Belum lagi bila ternyata produk harus diberi wrap atau box, tentu sampah akan bertambah.

Sebisa mungkin mulai optimalkan apa yang telah ada di rumah. Dan saatnya uang yang ada dialokasikan untuk hal-hal yang sifatnya produktif.

6. Belanja Tempat Tetangga

Saya sadar betul saat ini cari uang bukan hal gampang. Oleh karenanya saya yakin mereka yang belanja di tempat tetangga meski bisa jadi harga lebih tinggi akan jauh lebih bermanfaat.

Selain menghidupkan ekonomi sekitar tentu akan membuat hubungan dengan tetangga kian baik. Sangat tidak etis juga bukan bila harus beli beras di swalayan bila ternyata tetangga jual produk yang sama.

7. Gunakan Air dan Listrik Secukupnya

Hemat pangkal kaya itu pasti, salah satu langkah paling mudah dan terbukti ampuh adalah hemat air dan listrik. Gunakan secukupnya dan jangan berlebihan.

Kita tidak pernah tahu cadangan air yang ada sampai kapan dan bila menghambur-hamburkan tentu sangat disayangkan. Terlebih air yang ada bisa dinikmati karena listrik.

Dengan hemat air dan listrik tagihan pun bisa ditekan. Jatah untuk beli token listrik tentu bisa dialihkan untuk kegiatan lain semisal jajan bakso bersama keluarga.

8. Gunakan Sedotan Pribadi

Dulu saya melihat orang yang membawa sedotan dan sendok pribadi itu terlihat keren. Bagaimana mereka benar-benar komit untuk menjaga alam dan diri.

Saya katakan menjaga diri karena dengan membawa perlengkapan makan pribadi setidaknya memastikan tingkat kebersihan yang ada. Lain cerita bila tidak membawanya maka harus pasrah dengan alat makan disediakan.

9. Gunakan Botol Minum Pribadi

Kesehatan tubuh itu setidaknya akan terjaga bila jumlah air dalam tubuh tercukupi. Jangan terlambat untuk minum karena akan menyebabkan dehidrasi.

Salah satu opsi yang bisa diambil tentu senantiasa membawa botol minum kemanapun pergi. Pastikan tidak pernah kosong dan isi dengan air mineral.

10. Bercocok Tanam

Beruntung di rumah masih ada kebun yang bisa digunakan untuk bertanam. Aneka pohon pun saya tanam, mulai dari sayur bayam, terong, cabai, kemangi dan lain-lain.

Pohon buah pun ada mulai dari pisang, pepaya dan jambu. Tak lupa aneka bunga saya tanam untuk mempercantik lahan yang ada.

Kegiatan mengasikan ini bisa saya lakukan pagi dan sore. Sembari menyiram tanaman saya juga bisa menikmati keindahan yang ada.

11. Nonton Teater Bertema Alam

Satu cara paling mudah untuk belajar itu dengan melihat pertunjukan seni budaya. Di Jogja sendiri ada banyak pertunjukan yang sarat pesan moral, salah satunya dengan media teater.

Mereka seringkali mengangkat isu tentang lingkungan yang rusak akibat ulah manusia. Hal ini terlihat jelas dari berbagai poster yang mereka buat.

Ada pesan menarik, #UntukmuBumiku “Aku adalah Kamu, Kamu adalah Kita, Kita adalah Alam Semesta.” Tentu selain mengkampanyekan tentang pentingnya menjaga bumi mereka akan mengajak kita untuk #BersamaBergerakBerdaya.

Pertanyaan selanjutnya kalau saya sudah mengutarakan 11 hal yang bisa dilakukan termasuk di dalamnya nonton teater maka versi kamu untuk #BersamaBergerakBerdaya apa saja. Boleh ditulis dalam komentar dan bila itu realistis maka akan saya masukan dalam artikel ini.

Posting Komentar untuk "Saatnya Bersama Bergerak Berdaya untuk Bumiku Versi Ibu Rumah Tangga"