Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Persiapan Masuk Taman Kanak-kanak yang Harus Diperhatikan

Tak terasa akhir tahun ini V Abhiraj Jurnalistika akan merayakan ulang tahun ke 5. Artinya ada tugas-tugas perkembangan yang harus ia emban dalam rangka persiapan masuk Taman Kanak-kanak atau sekolah pertamanya.

persiapan masuk taman kanak-kanak
linamuryani.com


Sebagai orang tua tentu tak boleh lengah. Harus membekali sedini mungkin berbagai ketrampilan dasar hingga ia siap masuk Taman Kanak-kanak.

Berharap ia lancar masuk sekolah pertamanya. Bersosialiasi dan berinteraksi dengan orang baru, teman sebaya dan mempelajari hal-hal baru.

Terlebih saat ini pandemi belum berakhir tapi pendidikan dan proses belajar tetap harus berjalan. Bagaimanapun caranya ia harus mendapat kesempatan yang layak untuk tumbuh.

Menjadi pribadi mandiri, tangguh dan siap menghadapi tantangan. Menyiapkan anak pertama ini menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan tentunya bagi orang yang ada di sekitarnya.

Jangan sampai kemudian kita sebagai orang tua terlalu memanjakan dan pada akhirnya tumbuh kembangnya tidak sempurna.

Persiapan Masuk Taman Kanak-kanak

Taman Kanak-kanak sekarang tentu beda dengan taman kanak-kanak belasan tahun yang lalu. Kondisi memaksa siapa saja untuk lebih adaptif menghadapi kenyataan.

Betul betul ketika dulu saya TK belum ada internet secanggih ini, belum ada teknologi mutahir yang bisa menghubungkan satu dengan orang lain dalam satu waktu.

Tak pantas rasanya bila kemudian Abhi demikian kami biasa menyapa harus mengikuti pola yang orang tua kami terapkan. Bukan berarti mengganti semua karena esensi dari pendidikan tetaplah sama.

Saya masih sepakat dari zaman dulu hingga saat ini esensi pendidikan adalah pembentukan karakter manusia. Hanya saja tidak tepat bila cara-cara lama masih tetap dipaksakan bila itu ternyata tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam hemat saya setidaknya ada beberapa ketrampilan yang harus dimiliki Abhi sebelum ia betul-betul masuk taman kanak-kanak. Kemampuan tersebut antara lain:

1. Bersosialisasi

Taman Kanak-kanak adalah sekolah pertamanya. Dimana ia akan bertemu dengan orang-orang baru baik itu teman sebaya maupun guru yang akan mengajar.

Pelan tapi pasti harus mengajarkan bagaimana bisa bersosialisasi dalam lingkungan baru. Bermain bersama, berbagi, saling bantu, tolong menolong harus diajarkan jauh-jauh hari.

Beruntung kata-kata sihir telah ia miliki semisal mengucapkan kata “maaf, tolong dan terima kasih.” Berharap dengan kata-kata itu ia akan dimudahkan untuk berinteraksi dengan yang lain pastinya.

2. Kemampuan Motorik Halus

Seperti kita ketahui bahwa anak usia 5 tahun harus mulai bisa mengasah kemampuan motorik halus. Beruntung ia begitu suka kegiatan melukis, menggambar dan mewarnai meski kadang menjadi PR tersendiri begitu melihat ia kidal.

Walaupun jujur dalam hati saya cukup senang karena ia berani menyatakan sikap bahwa ia merasa nyaman dan berhasil menggunakan tangan kiri. Bakat kidalnya pun terlihat dari berbagai aktivitas yang dominan tangan kiri.

Pun demikian bila ia bermain bola. Kaki kirinya jauh lebih baik daripada kaki kanan untuk eksekusi bola mati.

3. Toilet Training

Kabar baik yang cukup menggembirakan dari ini bocah adalah bagaimana ia sejak usia 3 tahun enggan menggunakan pempers. Selain itu ia juga tahu tempat dimana harus pipis dan PUP.

Di usianya yang ke empat tahun ia telah mampu mengatakan bahwa ia ingin PUP dan pipis. Tidak saja hanya bisa melepas celana tapi kini ia telah bisa memakai sendiri.

PR selanjutnya adalah mengajarkan bagaimana ia harus bisa membersihkan diri usai buang air. Dan melihat progres yang ada maka saya yakin kelak saat ia masuk bangku sekolah pertama toilet trainingnya tuntas.

4. Melatih Fokus    

Tugas paling berat yang ada di depan mata tentu saja melatih fokus. Bagaimana ia bisa menyimak materi yang disampaikan guru.

Jangan sampai sebentar belajar kemudian mengatakan bosan dan berlarian ke lapangan. Maklum saja selama ini ia begitu menikmati aktivitas fisik dan kurang nyaman bila harus belajar berlama-lama.

Berbagai permainan yang melatih konsentrasi pun disiapkan semisal susun balok dan keseimbangan. Tujuannya tentu saja tanpa ia sadari telah melatih fokus dan kesabaran.

5. Belajar Mandiri

Mandiri bisa diartikan berbeda-beda untuk tiap orang. Namun bagi mereka yang masuk usia TK mandiri itu bisa ditandai dengan menyiapkan alat tulis sendiri dan merapikan seusai menggunakan.

Mungkin untuk yang satu ini sedikit lega ketika melihat ini bocah bersedia membereskan mainan usai bermain. Meski tidak rapi dan tidak berada ditempatnya secara sempurna tapi itu tetap bikin saya bahagia.

Setidaknya ia bisa belajar bertanggung jawab atas apa yang ia mulai dan harus dikembalikan ke tempat semula. Pemandangan sederhana tapi begitu meneduhkan pastinya.

Selain 5 hal diatas pastinya ada banyak hal lain yang perlu disiapkan. Jangan sampai nanti anak masuk sekolah dan bingung kenapa saya belum siap.

Sebagai orang tua yang cukup peka siapapun itu pastinya tahu anak telah berada di posisi mana. Bila melihat ada yang perlu ditingkatkan maka jangan ragu untuk melatih lebih keras agar anak benar-benar siap.

Kalau merasa kurang mendapat wawasan atau informasi kini juga sangat mudah solusinya. Cukup buka wawasan dengan mengunjungi berbagai situs yang ada di linimasa dan semua jawaban ada di dalamnya.

Posting Komentar untuk "Persiapan Masuk Taman Kanak-kanak yang Harus Diperhatikan"